Khashoggi Bukan "Tumbal" Pertama Arab Saudi

Minggu, 14/10/2018 12:10 WIB

New York - Seorang mantan diplomat Amerika Serikat (AS) di Arab Saudi mengatakan, wartawan Jamal Khashoggi bukanlah orang pertama yang menjadi "tumbal" kebijakan Arab Saudi.

Michael Springman mengatakan pemerintah Saudi sudah menculik dan bahkan membunuh para pembangkang dan kritikus politik dari Libanon atau negara-negara Eropa.

Dalam sebuah wawancara dengan IRNA, Springman mengacu pada konsekuensi penculikan wartawan Saudi, mengatakan, konsekuensi serius pemembunuhan Khashoggi harus dicari di Arab Saudi, daripada di arena internasional dan hubungan Riyadh-Washington.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kebijakan Arab Saudi tidak masuk akal dan bertanya-tanya berapa lama Mohammed Bin Salman akan bertahan.

Pangeran mahkota Saudi juga telah berselisih dengan miliarder yang berpengaruh di negara itu dan telah memenjarakan atau membunuh sejumlah pembangkang utamanya.

Mantan kepala biro visa Amerika di Jeddah mengatakan, mengusir atau bahkan membunuh putra mahkota tidak akan mengejutkan baginya.

Springman mengatakan, ayah Bin Salman, raja saat ini, adalah orang tua yang tidak memiliki situasi di bawah kendalinya. AS tidak tahu banyak tentang rincian perselisihan dalam keluarga kerajaan Saudi dan ini bisa mengarah ke situasi berbahaya.

Wartawan terkenal Saudi berusia 59 tahun, yang telah meninggalkan negara itu sejak Bin Salman dinobatkan sebagai putra mahkota dan pindah ke AS, menghilang Selasa lalu setelah ia memasuki konsulat Saudi di Istanbul. (IRNA)

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic