Kamis, 11/10/2018 16:30 WIB
Sikka – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Abdul Muhaimin Iskandar mengingatkan masyarakat agar tetap bergandengan tangan, kendati di sisi lain memiliki pilihan politik yang berbeda.
Menurut Muhaimin alias Cak Imin, pemilihan presiden hanyalah ajang lima tahun sekali, sehingga amat disayangkan jika pesta demokrasi tersebut menjadi penyebab keretakan hubungan.
“Tahun politik ini suasananya bisa jadi akan agak panas. Namun persahabatan jangan sampai putus. Pertemanan jangan sampai menjauh,” kata Cak Imin saat berkunjung ke Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Sikka, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (10/10) kemarin.
“Kalau ada apap, yang bantuin pasti juga sahabat dan tetangga. Jadi jagalah supaya silaturrahmi jangan buyar karena politik, rugi sendiri nanti,” lanjut Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) tersebut.
Cak Imin sebut Hanif Dhakiri jadi Menteri Prabowo
Prabowo penasaran dengan Ilmunya Cak Imin
Setelah terpilih, Prabowo Subianto bertemu dengan Cak Imin di DPP PKB
Setelah berkunjungke STFK Sikka, Cak Imin juga menyempatkan hadir dalam acara doa bersama bagi korban Palu dan Donggala, di depan Sikka Convention Center.
Bersama Uskup Maumere Mgr. Ewaldus Martianus Sadu, politik berjuluk Panglima Santri tersebut tampak mendengarkan dengan khusyuk.
“Palu dan Donggala adalah kesedihan kita bersama. Doa dan penggalangan dana adalah bentuk solidaritas kita kepada mereka. Buktikanlah cinta kita kepada Tuhan dengan mencintai ciptaanNya yang tengah berduka," demikian bagian dari doa Uskup.
Selain doa, dalam acara Malam 1000 Lilin itu juga diadakan penggalangan dana dan berhasil terkumpul sebanyak Rp. 70.640.000,00.