Minggu, 07/10/2018 16:10 WIB
Ankara - Penyidik Turki menduga jurnalis Jamal Khashoggi, yang menghilang empat hari lalu dibunuh di konsulat Arab Saudi di Instanbul.
"Penilaian awal terhadap polisi Turki adalah bahwa Khashoggi telah dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul. Kami percaya bahwa pembunuhan itu direncanakan dan mayat itu kemudian dipindahkan dari konsulat," kata seorang pejabat Turki kepada Reuters
Pada Sabtu (6/10), Konsulat Jenderal Arab Saudi mengatakan kepada Reuters, negaranya sedang membantu mencari Khashoggi, dan mengabaikan pembicaraan tentang kemungkinan penculikannya.
Khashoggi, diasingkan ke Washington selama setahun terakhir karena pandangannya yang kritis terhadap kebijakan Saudi, terakhir kali memasuki konsulat pada Selasa (2/10).
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Sejak saat itu, menurut pernyataan calon istrinya sudah tidak mendapatkan kabar lagi.
Dua hari sebelum memasuki konsulat Saudi di Turki, Jamal Khashoggi muncul di konferensi Middle East Monitor tentang warisan Perjanjian Oslo di London.
Sejak itu, para pejabat Turki dan Saudi merilis laporan yang bertentangan. Ankara mengatakan tidak ada bukti bahwa Khashoggi meninggalkan misi diplomatik, sementara Riyadh menyebut Khashoggi keluar dari lembaga itu pada hari kedatangannya.
Sebelumnya pada Sabtu, para pejabat Turki mengatakan jaksa telah mulai menyelidiki hilangnya Khashoggi. Juru bicara Partai AK Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pihak berwenang akan mengungkap keberadaannya.
Di Twitter, Guardian, Martin Chulov menyatakan bahwa para pejabat Turki mengklaim bahwa mereka akan menunjukkan bukti, termasuk rekaman CCTV yang membuktikan bahwa Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pejabat tingkat tinggi Turki mengklaim tim 15 pria dari Arab Saudi tiba di Istanbul pada hari Khashoggi menghilang. (Memo)
Keyword : Arab Saudi Turki Jamal Khashoggi