Jum'at, 05/10/2018 12:14 WIB
Havana - Amerika Serikat (AS) prihatin dengan kesehatan seorang pembangkang di Kuba yang dilaporkan melakukan mogok makan selama lebih dari 50 hari sebagai aksi protes penahanannya.
Departemen Luar Negeri AS menyerukan pembebasan, Nunez Magdariaga, anggota Uni Patriotik Kuba (UNPACU), salah satu kelompok pembangkang terbesar di pulau itu.
"Nunez divonis bersalah atas tuduhan palsu dan dihukum. Parahnya dilakukan di persidangan palsu," katanya.
Pemimpin UNPACU, Jose Daniel Ferrer mengatakan, Nunez dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena diduga membuat ancaman terhadap agen keamanan.
"Kami memahami kesehatannya dalam keadaan kritis. Sementera itu pihak keluarganya tak diberi kesempatan untuk melihatnya," kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, Jumat (5/10).
Sejauh ini, Pemerintah Kuba belum memberikan ketarangan, dan menolak untuk dimintai komentar soal penahan Nunez. Namun, Havana menganggap semua pembangkang agen AS secara hukum akan ditahan beberapa jam hingga berhari-hari.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Para kritikus dan kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) menyebutkan kebijakan tersebut sebagai kampanye pelecehan dan penindasan yang sudah berlangsung lama.
Pada Agustus, pihak berwenang menuduh Ferrer mencoba menjalankan seorang pejabat pemerintah dan menangkapnya tetapi membebaskannya setelah 12 hari. (Reuters)
Keyword : Amerika Serikat Kuba