AS Disebut akan Kembali pada Kesepakatan Nuklir 2015

Kamis, 27/09/2018 13:30 WIB

Tehran - Presiden Iran, Hassan Rouhani yakin,  Amerika Serikat (AS) cepat atau lambat akan bergabung kembali dengan rekan-rekannya pada kesepakatan nuklir 2015.

Demikian disampaikan Rouhani saat konferensi pers di New York, usai sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (26/9). Ia mengatakan, Keputusan Gedung Putih keluar dari pakta 2015 adalah sebuah kesalahan.

Lebih lanjut Rouhani mengatakan, dialog akan lebih mudah dilakukan jika pemerintah AS "berhenti melakukan perundungan, menepati janjinya, mematuhi hukum, dan menghormati hak asasi manusia".

Rouhani mengungkapkan bahwa dia bertemu dengan 16 pemimpin dunia di New York dan semuanya mendukung perjanjian nuklir.

Ia mengatakan AS telah mengisolasi diri dengan keluar dari perjanjian itu, namun pada akhirnya akan kembali bergabung karena "memang tidak ada yang diuntungkan dari situasi ini".

Pada Mei, Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik partisipasi negaranya dari kesepakatan nuklir yang ditandatangani pada 2015 oleh Iran dan kelompok negara P5+1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman).

Dia kemudian memberlakukan lagi sanksi AS ke Teheran, sanksi yang diperkirakan akan berdampak langsung pada ekspor minyak Iran, karena pendapatan ekspor itu digunakan untuk membiayai anggaran nasional. (aa)

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati