Miris Negara Agraris Doyan Impor Pangan

Senin, 24/09/2018 17:45 WIB

Jakarta - Ketahanan pangan tanpa impor bisa dengan mudah diwujudkan. Demikian kata Direktur Utama Perum Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso di Jakarta, Senin (24/9).

Salah satu caranya adalah, melakukan sinergi antar semua pihak terkait dan menyerap produk pangan lokal sehingga memberikan bantuan kepada para petani.

"Miris kalau kemudian negara agraris besar seperti Indonesia menuntut pangan impor dan bangga makan produk luar negeri atau impor itu," kata Buwas sapaan Budi Waseso.

Kebijakan impor menurut Waseso tidak berpihak kepada petani. Oleh karena itu, Bulog menurut dia, terus berupaya untuk melakukan penyerapan terhadap hasil tani dalam negeri, mulai dari beras, bawang merah, kedelai, dan lainnya.

"Semua itu dilakukan selain untuk mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memberikan dukungan kepada petani," terang Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Apabila petani tidak mendapatkan dukungan, menurut Waseso, akan membuat mereka kehilangan semangat untuk menanam dan akan berdampak buruk terhadap kondisi pangan dalam negeri.

"Saya harap masalah pangan ini betul-betul dikuasai negara dan dipegang oleh orang-orang yang punya integritas jelas terhadap bangsa," imbuh Waseso.

Ia mengatakan kebijakan impor justru menimbulkan permasalahan karena beras yang diimpor tidak bisa diangkut sekaligus karena sulit mendapatkan tempat untuk menampungnya.

"Sedangkan impor sudah berjalan. Pada hari ini dan kemarin (beras impor) sudah berdatangan," ungkap Buwas. (aa)

TERKINI
Jumlah Pengangguran di Indonesia Turun jadi 7,2 Juta Orang Industri Pengolahan jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I BKSAP DPR Harap Kerja Sama dengan Zimbabwe Beri Manfaat di Berbagai Bidang SKK Migas Komit Optimalkan Manajemen Rantai Pasok