Senin, 17/09/2018 15:50 WIB
Jakarta - Harga minyak dunia naik tipis per Senin (17/9), meski ada jaminan dari Washington bahwa Arab Saudi, Rusia dan Amerika Serikat dapat meningkatkan output lebih cepat untuk mengimbangi penurunan pasokan dari Iran dan tempat lain.
Jumat sebelumnya, Sekretaris Energi AS, Rick Perry memprediksi tidak akan ada lonjakan harga. Ia mengatakan, salah satu dari tiga produsen minyak utama dunia mampu meningkatkan output global dalam 18 bulan ke depan.
Minyak mentah Brent berjangka naik 25 sen menjadi USD78,34 per barel pada 0727 GMT. Kemudian, Futures West Texas Intermediate (WTI) AS naik 28 sen menjadi USD69,27 per barel.
Ekspor minyak Iran jatuh karena importir terbesar negara itu, salah satunya India memangkas impornya menjelang sanksi AS yang akan diberlakukan kembali pada November mendatang.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Wakil Ketua MPR: Kemandirian Ekonomi adalah Kunci Menjaga Fundamental Ekonomi Nasional
Sekedar diketahui, Washington berusaha untuk memangkas ekspor minyak Iran hingga ke nol untuk memaksa Tehran merundingkan kembali kesepakatan nuklir.
Pada Sabtu, Gubernur OPEC Iran menuding Arab Saudi dan Rusia mengambil alih pasar minyak dan menuduh produsen lain mengubah OPEC menjadi mediaotor Gedung Putih.Menurut Reuters, Iran adalah produsen terbesar ketiga di antara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), setelah Arab Saudi dan Irak.
Keyword : Iran Amerika Serikat minyak