Selasa, 31/07/2018 18:19 WIB
Gunungkidul - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi Eko Putro Sandjojo berharap dengan bertambahnya alokasi anggaran dana desa untuk tahun 2019 sebesar Rp 73 triliun dapat terus dikawal dan dijaga lebih maksimal.
Hal itu disampaikan oleh Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo saat melakukan kunjungan ke Gunungkidul. Menurutnya, tahun ini yang dana desanya digelontorkan yakni Rp 60 triliun. Pemanfaatannya pun telah memperlihatkan hasil. Hal ini berdasarkan data dari adanya penurunan jumlah angka kemiskinan di desa.
Seperti pada tahun 2018 ini untuk pertama kalinya kemiskinan di Indonesia mencapai singel digit 9,82 persen. Angka tersebut mengalami penurunan 1,8 juta dan 1,2 juta dari desa. Dengan begitu, ia memprediksi 5 hingga 7 tahun kedepan jumlah orang miskin di desa akan lebih kecil ketimbang wilayah perkotaan.
"Alhamdulillah 3 tahun ini pemanfaatan dana desa sudah kelihatan. Kita lihat di Indonesia terjadi penurunan kemiskinan yang cukup signifikan terutama di desa-desa," katanya.
Revitalisasi Kearifan Lokal Sebagai Wahana Perdamaian Desa
Mendes Eko Berharap Indonesia-Malaysia Kian Menguatkan
Pembangunan Pertanian China Bisa Jadi Inspirasi Pegiat Desa
Sementara di Gunungkidul sendiri, lanjut Eko, masih membutuhkan pengawasan penggunaan dana desa. Apalagi, menurutnya, tantangan untuk memaksimalkan penggunaan anggaran tidak begitu berat. "Harusnya tantangan di Gunungkidul tidak ada, hanya pengawasannya saja," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Gunungkidul Badingah justru mengatakan bahwa tantangan terberat dengan adanya penambahan dana desa ini adalah sumber daya manusianya. Kendati demikian, hal ini bisa diatasi dengan kepercayaan dan memegang kuat amanah yang telah dibebankan.
Terkait pengawasan yang disinggung menteri, Bupati mengaku akan terus melakukan pengawasan dengan melibatkan Muspida dalam praktiknya. Ia juga akan mengadakan pelatihan dan rapat untuk meningkatkan SDM terutama di perangkat desa.
Keyword : Info Kemendes Eko Putro Sandjojo