Senin, 06/08/2018 11:35 WIB
London - Negara Iran awal pekan ini harus menerima kenyataan. Sanksi jilid pertama Paman Sam sudah mulai berlaku per Senin (6/8). Teheran ditangguhkan untuk memperoleh dolar Amerika Serikat (AS) dan perdagangan emas, logam mulia serta industri lainnya.
Kemudian sanksi jilid ke kedua akan mulai berlaku pada 4 November. Sanksi tersebut menargetkan sektor perbankan dan energi Negeri Para Mullah itu.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, Iran memperlakukan rakyatnya sangat buruk saat ia mengakhiri perjalanan tiga hari ke Asia Tenggara di Indonesia.
"Presiden Trump selalu mengatakan, AS kapapun siap berdialog, tetapi Iran harus berkomitmen untuk mengubah cara agar diskusi tersebut membuktikan nilai apa pun," katanya.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
New ASX, Varian Anyar Mitsubishi untuk Pasar Eropa
Video yang beredar di media sosial menunjukkan demonstran di Teheran berteriak, "Kematian untuk diktator," ditujukan kepada pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Pada Mei lalu, Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir Iran 2015. Di bawah perjanjian itu, Gedung Putih meringankan sanki ekonomi Negeri Para Mullah. Hanya saja setelah keluar dari pakta itu, pasangan Melania itu kembalikan memberlakukan sanksi secara sepihak.Keyword : Iran Amerika Serikat Eropa