Rabu, 01/08/2018 11:30 WIB
Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump optimistis pertemuan AS dan Iran sudah semakin dekat, kendati di satu sisi para pemimpin republik Islam masih bergeming atas tawaran tersebut.
Iran masih skeptis dengan kemungkinan terwujudnya pembicaraan. Bahkan salah seorang anggota parlemen Iran menyebut negosiasi tersebut akan menjadi sebuah penghinaan.
"Saya memiliki firasat bahwa mereka akan berbicara kepada kita segera," kata Trump di Tampa, Florida pada Rabu (1/8) waktu setempat.
"Dan mungkin tidak, dan itu juga baik," tambahnya.
Hingga 7 Mei, Rp4,04 Triliun Modal Asing Masuk ke Pasar Keuangan Indonesia
Hakim Ingatkan Trump soal Ancaman Penjara karena Langgar Perintah Pembungkaman
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Dalam kesempatan berbicara di Florida, Trump memaparkan kesepakatan nuklir Iran yang dinilai sebagai pakta mengerikan. Seperti diketahui, AS memutuskan mundur dalam kesepakatan tersebut pada Mei lalu.
"(Pakta) ini pertunjukan horor," ujar Trump.
"Saya harap keluarnya AS berdampak baik bagi Iran. Mereka mengalami banyak kesulitan sekarang," lanjutnya.
AS akan kembali menerapkan kembali sanksi penuh terhadap Iran mulai 6 Agustus mendatang, sebuah langkah yang telah berkontribusi terhadap melonjaknya nilai mata uang rial dalam enam bulan terakhir.
Sementara beberapa tokoh Iran menegaskan tidak mungkin ada negosiasi dengan Washington, setelah negara itu itu merobek kesepakatan nuklir pada Mei lalu.
"Dengan pernyataan menghina (Trump) yang ditujukan kepada Iran, gagasan negosiasi tidak dapat dibayangkan. Ini akan menjadi penghinaan," kata Ali Motahari, wakil ketua parlemen, menurut Fars News.
"Amerika tidak dapat dipercaya. Setelah secara arogan dan sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir, bagaimana bisa dipercaya?" tutur Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmani Fazli.
Keyword : Amerika Serikat Donald Trump Iran