Kebijakan Trump Soal Minyak Iran Dianggap Mustahil

Sabtu, 21/07/2018 09:22 WIB

Tehran -  Mantan penasihat senior untuk direktur Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC), Brian O`Toole, mengatakan, rencana Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi pendapatan minyak Iran hingga ke titik no nol tidak mungkin alias mustahil.

Selain itu, ia mengatakan bahwa sekutu Gedung Putih akan memendung  Presiden Donald Trump untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran usai keluar dari kesepakatan nuklir Iran.

Saat menjadi berbicara di Dewan Atlantik, O`Toole mengatakan, memang pada 2013 ada peningkatan sanksi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang diberlakukan terhadap Iran.

"Tapi hari ini situasinya telah berubah," kata O`Toole, menyuarakan keraguan tentang kebijakan pemerintahan Trump, dilansir Tehran Time, Jumat (20/7).

Ia menegaskan, bahwa Eropa akan meninggalkan AS saat memberlakukan kembali sanksi. Begitu pun, Turki, Rusia, China dan India mungkin melakukan hal yang sama karena mereka adalah pengimpor besar minyak Iran.

Seperti diketahui, Pada 8 Mei, Donald Trump mencabut secara sepihak nama AS keluar dari pakta 2015. Disaat yang sama pasangan Melania itu meminta sekutunya untuk menghentikan impor minyak Iran hingga nol sebelum 6 Agustus dan  4 November atau berurusan dengan AS.

 

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic