Sabtu, 21/07/2018 08:41 WIB
Tehran - Juru bicara Departemen Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi mengecam Undang-Undang "negara bangsa Yahudi". Ia mengatakan bahwa apartheid di Palestina yang diduduki akan terhapus melalui upaya dan perlawanan negara Palestina.
Rezim Zionis yang tidak sah dibentuk melalui pendudukan Palestina dan pembantaian pemilik tanah yang sebenarnya. Ia menyebut kebijakan terbaru parlemen rezim Zionis adalah konfirmasi lain untuk sifat rasis dan kebijakannya selama 70 tahun terakhir.
Soal apartheid dan rasisme di wilayah itu, Zarif mengatakan bahwa rasisme di Palestina akan dihancurkan oleh bangsa Palestina dan negara-negara Muslim yang mencari kebebasan.
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi
Pada 19 Juli 2018, parlemen Israel meratifikasi undang-undang sistem apartheid yang telah lama menjadi kenyataan. "Israel sebagai Negara-Bangsa dari Orang-Orang Yahudi," adalah Undang-Undang dasar yang baru saja disetujui di mana undang-undang tersebut menggantikan konstitusi yang tidak pernah dimiliki oleh Israel.
Sesuai hukum, tanah Palestina dianggap tanah bersejarah orang Yahudi yang memiliki hak untuk memutuskan hak untuk tanah.