Kamis, 12/07/2018 09:28 WIB
Moskow - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Rusia bahwa Israel tidak berusaha menggulingkan sekutunya, Presiden Suriah Bashar al-Assad, ia hanya ingin mengusir pasukan Iran keluar dari Suriah, kata pejabat senior Israel mengatakan.
Itu disampaikan Netanyahu saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, kata pejabat itu, hanya beberapa jam setelah Israel menembak jatuh pesawat tak berawak yang diduga milik Suriah yang menembus wilayah udaranya.
Israel khawatir Assad dapat membiarkan pasukan Iran dan Hezbollah berkubu di dekat garis Israel atau bahwa pasukan Suriah mungkin menentang demiliterisasi Golan 1974.
Pentagon Sebut AS Keliru Membunuh Warga Sipil dalam Serangan Suriah Tahun 2023
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
"Mereka (Rusia) memiliki minat aktif dalam melihat rezim Assad yang stabil dan kami dalam menyingkirkan Iran. Ini bisa berbenturan atau bisa sejajar," kata pejabat Israel itu tanpa menyebut nama, seperti dilansir Reuters, Kamis (12/7).
"Kami tidak akan mengambil tindakan terhadap rezim Assad," kata pejabat Netanyahu yang mengatakan kepada Putin di Moskow.
Di tempat lain, juru bicara Netanyahu, David Keyes membantah, perdana menteri Israel membuat pernyataan itu kepada Putin. Ia mengatakan, "Kami tidak terlibat dalam perang sipil. Kami akan bertindak melawan siapa pun yang bertindak melawan kami."
Pejabat Israel yang meminta tak disebut namanya itu menambahkan, Rusia bekerja untuk menjauhkan pasukan Iran dari Golan dan mengusulkan agar mereka tetap berjarak 80 km (50 mil). Namun, pekerjaan Moskow itu tidak memenuhi tuntutan Israel yang menghendaki pasukan Iran keluar dari wilayah Suriah.