Senin, 02/07/2018 13:30 WIB
Valetta – Perdana Menteri Malta Joseph Muscat akan memulangkan 233 migran yang tiba dengan kapal MV Lifetline non-asli ke negara asal mereka.
Melalui wawancara radio, Muscat mengumumkan rencana tersebut namun tidak memberikan rincian bagaimana proses itu akan berjalan.
Dalam kasus Lifeline, lanjut Muscat, Malta telah melakukan apa yang tidak pernah berhasil dilakukan oleh negara-negara Uni Eropa. Malta juga berhasil mendapatkan mendesak delapan negara Uni Eropa untuk menampung migran yang masuk ke Malta.
Dilansir dari Xinhua, kapten Lifeline akan tiba di pengadilan pada Senin (2/7) ini, dengan tuduhan tidak mematuhi perintah dari pihak berwenang Malta.
Upaya Pemakzulan Partai Republik terhadap Pejabat Perbatasan Diperkirakan Berakhir di Senat
Komite HAM PBB Desak Inggris untuk Batalkan Rencana Deportasi Pengungsi ke Rwanda
Menaker Temui Pekerja Migran Indonesia di Turki
Muscat mengatakan, hingga penyelidikan ini usai, Malta terpaksa menutup pelabuhannya ke semua kapal yang dikelola oleh LSM, atau mengizinkan kapal-kapal LSM yang ada di Malta saat ini untuk pergi.
Diketahui, Lifeline dan penumpangnya terdampar di laut selama enam hari pada minggu lalu, setelah Italia dan Malta menolak mengizinkan masuk. Kapal akhirnya berlabuh di Malta setelah ada negosiasi.