Industri Lokal Kian Diminati Jika Dikemas Seperti Ini

Kamis, 28/06/2018 23:24 WIB

Jakarta - Produk yang dipasarkan di Pasar Tiban Anne Avantie yang masih berlangsung hingga akhir pekan ini melibatkan sejumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta griya kreatif karya para wanita dari Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita, Bulu, Semarang.

Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Aneka Kerajinan Kementerian Perindustrian E. Ratna Utarianingrum mengapreasiasi langkah pemberdayaan yang dilakukan Anne.  

"Bagaimana mengkolaborasi kegiatan industri fashion, bisa menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lain, penjahit, desainer, kuliner, mainan tradisional. Acara seperti ini yg mestinya di maintaince dan melibatkan banyak pihak bisa bersinergi," ungkap Ratna usai membuka Pasar Tiban Anne Avanti.

Menurut Ratna jika pameran semacam ini dihelat dekat dengan ruang publik seperti di pusat perbelanjaan maka ke depan produk dalam negeri akan menjadi primadona.

Ratna berharap, Pasar Tiban mampu menginspirasi banyak pelaku industri lokal untuk membuat acara serupa. Sebab, tak hanya menjual batik, Pasar Tiban juga menyuguhkan beragam kuliner tradisional serta menyediakan permainan tradisional anak.

"Harapan saya acara seperti ini akan terus berkembang, kolaborasi makin intens, karena produk terus berkembang secara digital. Orang akan makin mencintai produk dalam negeri karena mengetahui prosesnya," ucapnya.

Acara seperti ini, lanjut Ratnya harus terus didorong agar bisa semakin sering, melibatkan banyak pelaku yang terlibat serta tempat-tempat lain juga semakin memberi ruang agar kegiatan seperti ini bisa masif dan dirindukan masyarakat.

Ratna ingin agar acara sejenis bisa semakin banyak terselenggara tak hanya di Jakarta atau kota-kota besar di Jawa, namun juga luar Pulau Jawa. Ia melihat beberapa kota besar di luar Pulau Jawa memiliki potensi yang besar, khususnya di bidang mode. Seperti Palembang, Makassar, dan kota-kota lainnya.

Di samping itu, Ratna juga berharap semakin banyak anak-anak muda yang berpartisipasi. "Jadi yang penting bagaimana masing-masing memiliki keunikan masing-masing. Tentunya perlu melibatkan banyak pihak. Misalnya, kalau millenial bergabung tentunya akan lebih menarik," ujarnya.

TERKINI
SYL Pakai Uang Kementan Rp 360 Juta Beli Sapi Kurban Legislator Ingatkan BPN Soal Pengawasan Kepemilikan Tanah Orang Asing di Bali Senator Filep: Pengelolaan Ruang Udara Sangat Berdampak bagi Daerah Ledia Hanifa: Digitalisasi Perpustakaan Permudah Masyarakat Mengakses Buku