Kamis, 21/06/2018 08:30 WIB
Vatican City - Paus Franciscus mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang memisahkan anak-anak dan keluarga migran di perbatasan Meksiko. Ia mengatakan, populisme bukanlah jawaban atas masalah imigrasi dunia.
Kepada Reuters, Paus mengatakan, mendukung pernyataan baru-baru ini oleh para uskup Katolik AS yang menyebut pemisahan anak-anak dari orang tua mereka bertentangan dengan nilai-nilai Katolik dan tidak bermoral.
"Itu tidak mudah, tetapi populisme bukanlah solusi," kata Franciscus.
Meski menuai kecaman dalam dan luar negeri, Trump sangat membela tindakan pemerintahannya dan menyalahkan Demokrat. "Demokrat adalah masalahnya. Mereka tidak peduli dengan kejahatan dan menginginkan imigran gelap," kata Trump di akun Twitternya.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Mantan Wapres Ekuador Dirawat di Rumah Sakit usai Penangkapan di Kedutaan Meksiko
Seperti diketahui, kebijakan imigrasi tanpa toleransi Trump, menuntut agar semua imigran yang tertangkap menyeberangi perbatasan Meksiko secara ilegal ditangkap, sementara anak-anak mereka dikirim ke tempat penampungan pemerintah.
Tindakan keras AS akan menyapu Eropa Barat atas sejumlah besar migran dan pencari suaka, kebanyakan dari mereka melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika.
Paus mengatakan populis "menciptakan psikosis" pada masalah imigrasi, bahkan sebagai masyarakat yang menua seperti Eropa menghadapi "musim dingin demografi yang besar" dan membutuhkan lebih banyak imigran.
Tanpa imigrasi, tambahnya, Eropa akan menjadi kosong.
Keyword : Amerika Serikat Meksiko imigran