Minggu, 17/06/2018 07:10 WIB
Jakarta - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengkritisi partai-partai oposisi karena gagal menyampaikan perang melawan terorisme.
Menurut Erdogan mengatakan sejauh ini, khususnya oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) dan kandidat presiden mereka Muharrem Ince tidak memasukkan perang melawan terorisme dalam kampanye.
"Apakah kalian pernah mendengar mereka berbicara mengenai perang melawan terorisme, khususnya Ince? Tidak ada perang melawan terorisme dalam buku-buku mereka, kecuali kami," kata dia.
Erdogan juga mengatakan oposisi "tidak peduli" tentang isu-isu utama Turki seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, pariwisata dan transportasi.
Kalah Telak dari Oposisi, Presiden Korea Selatan Diserukan Ubah Gaya Kepemimpinannya
Kalah Telak dari Oposisi, Presiden Korea Selatan Diserukan Ubah Gaya Kepemimpinannya
Ditolak Gelora Gabung Koalisi, Legislator PKS: Oposisi Sehat Kok
Berjanji untuk terus melawan terorisme, Erdogan juga mengingatkan tentang operasi Qandil yang sedang berjalan.
"Dalam perang melawan terorisme, Turki telah meluncurkan operasi di wilayah Qandil dan Sinjar yang terletak di utara Irak," ujar Erdogan pada Senin.
Mengingatkan bahwa tinggal 8 hari menuju pemilihan umum, Erdogan mengatakan hari dilaksanakannya pemilihan umum akan menjadi sebuah "festival demokrasi".
Pada April, parlemen Turki meloloskan rancangan undang-undang untuk menggelar pemilihan umum lebih awal, yaitu 24 Juni, mendekatkan Turki pada perpindahan menuju sistem presidensial.
Pada refrendum April 2017, masyarakat Turki telah menyetujui peralihan dari sistem parlementer ke sistem presidensial.
6 kandidat akan bertarung dalam pemilihan presiden, sementara 8 partai politik mengambil bagian dalam pemilihan umum untuk parlemen.
Erdogan telah menjabat sebagai presiden sejak 2014 --presiden terpilih Turki yang pertama. Sebelum itu, dia menjabat sebagai perdana menteri sejak 2003 hingga 2014. (AA)