Pengamat: Pemerintah Desak PBB Soal Larangan WNI ke Israel

Jum'at, 01/06/2018 13:03 WIB

Jakarta - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengimbau pemerintah segera mendesak Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, terkait larangan warga Negara Indonesia (WNI) masuk ke Yerusalem.

"Pemerintah melakukan pembicaraan dengan Sekjen PBB dan meminta agar Sekjen PBB mengingatkan Israel bahwa ada resolusi Majelis Umum 194 tahun 1948 yang menetapkan Yerusalem sebagai Kota Suci 3 agama dan memiliki status Internasional dibawah kendali PBB," ujar Hikmahanto Juwana di Jakarta, Jumat (1/6).

Selanjutnya, Sekjen PBB yang melakukan pendekatan dengan pemerintah Israel agar tidak mendiskriminasi orang yang hendak melakukan ibadah atas dasar kewarganegaraannya.

Kemudian, pemerintah tidak melarang bila ada tokoh-tokoh masyarakat maupun agama dari Indonesia untuk berkomunikasi dan melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh di Israel.

"Tokoh-tokoh masyarakat maupun agama dari Indonesia meminta agar Israel tidak melarang WNI melakukan ibadah dan wisata religi ke Kota Suci Yerusalem," ujar Hikmahanto.

Sebelumnya, pemerintah Israel mulai tanggal 9 Juni akan melarang WNI masuk wilayah yang dikuasai oleh Israel, termasuk Kota Suci bagi tiga agama yaitu Yerusalem.

Alasan pemerintah Israel karena ada pelarangan atas warganya masuk ke Indonesia. (Ant)

TERKINI
Israel Serukan Evakuasi Warga Rafah, HAM PBB Sebut Tidak Manusiawi Kirim Delegasi Perundingan Gencatan Senjata Gaza, Israel Tetap Lanjutkan Operasi di Rafah PM Modi Berikan Suara Hari Ini dalam Pemilu Besar-besaran Tujuh Tahap di India Jadi Tersangka Korupsi, Gus Muhdlor Langsung Ditahan KPK