Iran Punya Renca jika AS Keluar dari Kesepakan Nuklir

Selasa, 08/05/2018 07:50 WIB

Tehran - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, Tehran dapat tetap dalam kesepakatan nuklir 2015 tanpa Amerika Serikat (AS) jika kepentingannya dijamin, jika tidak, ia memiliki rencana lain.

"Orang-orang harus yakin bahwa kami akan mengambil keputusan untuk mengantisipasi keputusan AS, dan Gedung Putilahlah yang akan menderita kerugian dalam hal ini," kata Rouhani pada pertemuan dewan administratif di Masyhad, Senin (7/5) kemarin.

Ia mencatat bahwa AS akan membuat "kesalahan strategis" jika ia membatalkan kesepakatan nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

"AS selalu berusaha untuk membatasi kemerdekaan dan kekuasaan Iran tetapi Iran akan sangat menentang skema AS," jelas Rouhani menambahkan, dikutip dari Tehran Time, Selasa (8/5).

Trump akan memutuskan pada 12 Mei minggu ini, apakah AS tetap berada pada kesepakatan nuklir atau tidak.

Partai-partai nuklir termasuk Uni Eropa, Jerman, Inggris, Perancis, Rusia, dan China telah menegaskan kembali dukungan mereka untuk perjanjian nuklir internasional yang ditandatangani pada Juli 2015 dan mulai berlaku pada Januari 2016.

Pada Minggu kemarin, Rouhani mengatakan, negeri yang berjuluk Paman Sam itu akan menderita seumur hidup jika pemerintahan Trump keluar dari kesepakan JCPOA.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya