Kamis, 19/04/2018 09:30 WIB
Teheran - Pemerintah Iran telah mengumumkan rencana untuk mengganti mata uang dolar dengan euro dalam pelaporan keuangan resmi. Demikian menurut IRNA, media yang dikelola pemerintah negara itu.
Kebijakan itu dipandang sebagai bagian dari upaya menghindari pembatasan dalam mengakses mata uang Amerika Serikat di tengah ketegangan dengan Washington, serta mencegah ketidakstabilan pasar karena fluktuasi nilai rial Iran terhadap dolar.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
New ASX, Varian Anyar Mitsubishi untuk Pasar Eropa
Sebelumnya, kepala Bank Sentral Iran, Valiollah Seif mengatakan, tidak "logis" untuk menggunakan dolar dalam pelaporan keuangan. Pendapatan perdagangan Iran sebagian besar diperoleh dalam euro karena sanksi terhadap dolar AS.
Oleh karena itu, tambah Seif, laporan keuangan negara harus menggunakan mata uang referensi yang lebih stabil dan banyak digunakan dalam perdagangan.
Untuk diketahui, sebagai bagian dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan negara-negara dunia, semua sanksi yang terkait dengan program nuklir kontroversial Iran dicabut.
Namun demikian, sebagian besar karena ketegangan berlama-lama dengan AS, keterbatasan masih tetap pada akses Iran ke mata uang AS. Pembatasan ini telah menyebabkan jatuhnya nilai rial terhadap dolar dalam beberapa bulan terakhir.Keyword : Iran Amerika Serikat Eropa