Jum'at, 13/04/2018 12:22 WIB
San Francisco – Juru bicara Kementerian Perdagangan, Gaoper Feng mengatakan, China mengatakan negaranya tidak akan mundur dari perang dagang dengan Amerika Serikat dan Presiden Donald Trump.
"Saya harap pihak Amerika Seriakt tidak keliru membaca situasi ini," kata Gao kepada wartawan.
"Bila Amerika Serikat mengambil langkah apapun yang bisa memperburuk keadaan, Tiongkok tidak segan melawan balik," sambungnya.
Gao menanggapi pertanyaan terkait pernyataan Presiden Tiongkok, Xi Jinping yang mengatakan China akan membuka perekonomian negara dan menurunkan tarif untuk beberapa barang impor seperti mobil.
Kuartal I, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen
Mobil Listrik Asal China Kalahkan Tesla di Eropa
Anggota DPR: Rencana Kenaikkan PPN 12 Persen Harus Pertimbangkan Ekonomi Global
Di Twitter, Trump mengatakan, "sangat berterima kasih" mendengar pernyataan Xi dan kedua negara itu akan maju bersama!"
Namun Gao mengatakan pernyataan Xi itu berhubungan dengan perang dagang antara China dan Amerika Serikat, serta mensinyalir Trump salah menilai sikap Xi.
Pada Kamis (12/4), Trump mengatakan pidato Xi itu berarti China dalam waktu dekat akan menurunkan hambatan perdagangan, bahkan mungkin semuanya.
"Kami berhubungan baik dengan Tiongkok," kata Trump kepada wartawan.
"Saya pikir perundingan kami ini berjalan baik, dan kita akan lihat apa yang terjadi," sambungnya.
Trump sekali lagi mengulang kritikannya terhadap Tiongkok mengenai bea masuk sebesar 25 persen untuk mobil. Itu menurutnya tidak adil, karena Amerika Serikat hanya menerapkan tarif 2,5 persen saja untuk mobil-mobil import dari Tiongkok.
Gao mengatakan peraturan yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia tidak mengharuskan tarif impor yang sama antara dua negara yang saling berdagang. (aa)
Keyword : China Amerika Serikat Ekonomi