Saudi Lawatan ke Perancis, Ini yang Dibahas

Minggu, 08/04/2018 08:25 WIB

Riyadh - Putra Mahkota Muhammad bin Salman akan melanjutkan lawatan ke Paris untuk bertemu rekannya, Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Minggu hari ini. Keduanya akan bertemu untuk membahas isu-isu regional dan kemungkinan juga akan merambah ke seputar ekonomi.

Kedua pemimpin akan membahas cara untuk menjalin kemitraan strategis baru, terutama di bidang keamanan, energi, perdagangan, dan investasi.

Juru bicara Kedutaan Prancis di Riyadh, Mounir Slimani mengatakan kepada Arab News, Putra mahkota akan mengunjungi Prancis dari 9 hingga 10 April. Ia akan bertemu dengan Presiden Prancis Macron dan Perdana Menteri Edouard Philippe, serta Menteri Eropa dan Urusan Luar Negeri Jean-Yves Le Drian dan beberapa pejabat tinggi lainnya.

"Ini akan menjadi kunjungan pertamanya ke Prancis sebagai pewaris tahta Saudi," jelasnya.

"Prancis menginginkan kerja sama baru dengan Kerajaan, lebih berkonsentrasi pada kontrak dan lebih banyak berinvestasi di masa depan, terutama dalam energi digital dan terbarukan, dengan visi bersama," kata Slimani.

"Budaya, warisan, pariwisata, investasi dan teknologi baru juga dalam agenda diskusi Putra Mahkota Mohammad dan delegasi resminya," sambungnya.

Untuk tujuan ini, penting untuk dicatat, kesepakatan kerjasama Perancis-Saudi untuk mengembangkan Al -Ula, sebuah kota Saudi 380 km di utara kota suci Madinah, kemungkinan akan ditandatangani selama kunjungan. Kota, kaya akan sisa arkeologi, adalah ibu kota Lihyan kuno.

Mengomentari kunjungan putra mahkota ke Prancis sebagai bagian dari tur internasional multi-negara,  anggota Dewan Shoura, Mohammed Al-Khunaizi, mengatakan pertemuannya dengan para pemimpin Perancis dan pebisnis terkemuka akan mendukung Visi 2030.

"Fokus kunjungan ini lebih pada perluasan kerja sama di berbagai bidang termasuk pertahanan, keamanan, ekonomi digital, energi terbarukan dan hubungan investasi," ujarnya.

"Bahkan, tur Putra Mahkota lebih fokus pada keamanan, ekonomi dan bisnis," kata  Ibrahim Al-Qayid, anggota pendiri National Society for Human Rights yang berbasis di Riyadh.

Ia mengatakan,  putra mahkota telah memberikan semua dukungannya untuk mendorong kewirausahaan dan investasi asing, dan memprivatisasi industri milik negara.  Dukungan putra mahkota untuk wanita dengan tujuan untuk mengintegrasikan mereka ke dalam tenaga kerja telah mulai membayar dividen."

Di bidang komersial, katanya, Kerajaan dan Perancis telah menjalin hubungan yang lebih dekat.

"Prancis peringkat sebagai investor terbesar ketiga di Arab Saudi dengan total investasi kumulatif melebihi USD15 miliar hari ini," kata Abdulrahman Al-Mehlafi, seorang ahli keuangan.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati