Turki-AS Intens Bahas Tarif Baja dan Aluminium

Jum'at, 06/04/2018 08:59 WIB

Ankara - Menteri Ekonomi Turki, Nihat Zeybekci membeberkan bahwa Ankara intens berkomunikasi dengan Amerika Serikat (AS) soal keputusan untuk tarif baja dan aluminium impor.

"Kontak kami dengan (Amerika Serikat) terus berlanjut melalui tulisan, telepon, kedutaan kami di AS dan mekanisme lainnya," kata Zeybekci kepada wartawan setelah pertemuan dengan Menteri Pertanian dan Kehutanan Sudan Abdullatif Ahmed Mohamed Ijaimi di ibu kota Ankara, Kamis (5/4).

Pada Maret, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberlakukan tarif sebesar 25 persen untuk baja impor dan 10 persen untuk aluminium.

Zeybekci mengatakan tarif pada baja dan aluminium itu tidak dapat diterima oleh Turki. Ia menilai alasan di balik keputusan Washington untuk mengenakan tarif pada Turki salah.

"Kami memiliki ekspor sebesar USD1,2 miliar  atau sekira Rp16,5 triliun, dalam sektor baja-besi dan impor sebesar USD1,3 miliar atau sekira Rp17,9 trilun (dari AS). Ada selisih di sini," kata Zeybekci.

"Ameriak Serikat mengklaim, `sementara saya memenuhi semua jenis kewajiban yang terkait dengan keamanan dunia, negara-negara lain tidak melakukan pengeluaran pertahanan yang cukup`. Ini tidak mengikat Turki," sambungnya.

Di tempat yang sama, Menteri Ekonomi Turki mengatakan Ankara akan menerima hasil "positif" atau "negatif" pekan depan, dia memperingatkan bahwa Turki akan memberikan tanggapan jika hasilnya "negatif". (aa)

TERKINI
Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Komisi IV: Taman Nasional Komodo Harus Dijaga Kelestariannya Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari