Kementan Sebut Benih Sayuran Ilegal dari Tiongkok Berpotensi Bawa Bakteri

Selasa, 27/03/2018 15:40 WIB

Denpasar - Benih sayuran ilegal sebanyak 13,5 kg yang dibawa penumpang dari luar negeri pada (21/3) lalu berpotensi membawa organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Pasalnya tanaman tersebut berasal dari daerah yang belum diketahui riwayat kesehatan tanamannya.

Demikian kata Kepala Seksi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) Kelas 1 Denpasar, Irsan Nurhantoro dalam siaran pers ke redaksi, Selasa (27/3).

Ia menyebutkan, setidaknya tiga virus tanaman, enam bakteri pada tanaman, empat cendawan dan kemungkinan tiga jenis biji gulma yang dapat terbawa benih tersebut. Bakteri Pseudomonas syringae pv maculicola yang mampu merusak lebih dari 25 species tanaman dalam famili Brassicaceae (suku sawi-sawian, Red).

"Ini  berbahaya kalau sampai ditanam di lahan sawah kita, karena per 500 gram benih sayuran ini mampu untuk ditanamkan dilahan seluas 1 ha, berapa ha sawah yang hancur jika ini membawa OPTK?" kata Irsan.

Bahkan kata Irsan, benih ini rentan menyebarkan penyakit bagi lahan pertanian lainnya.

"Petani sayuran kita akan rugi besar bila benih ini malah menyebarkan penyakit bagi tanamannya," tambahnya.

Irsan mengatakan, kejadian ini bukan hal yang disengaja untuk diselundupkan. Berdasarkan investigasi yang telah dilakukan, pembawa benih sangat kooperatif dan tidak paham aturan pemasukan benih dari luar negeri.

"Setiap benih yang masuk dan dibawa mempunyai potensi besar dalam penyebaran OPTK dilahan pertanian kita, itu sebabnya kami sangat ketat dalam menerapkan pemeriksaan setiap media pembawa yang dilalulintaskan," jelas Irsan.

 

TERKINI
Kejagung Dalami Asal-usul Kepemilikan Harta Sandra Dewi Jokowi Tugaskan Grace Natalie jadi Stafsus Presiden DPR Minta Pemerintah Bentuk Satgas Awasi Penambangan Ilegal Harta Jokowi Naik Rp13,4 Miliar Dalam Setahun, Total Rp95,8 Miliar