Selasa, 13/03/2018 18:38 WIB
Jakarta – Indonesia akhirnya memiliki lembaga akreditasi internasional pertama, yang dinamakan Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABBE). Institusi akreditasi independen tersebut akan menangani 2.500 program studi teknik yang ada di perguruan tinggi seluruh Indonesia.
Direktur Kelembagaan Iptek Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Patdono Suwignjo mengatakan, IABEE berbeda dengan Abed (Accreditation Board fro Engineering and Technology), meski sama-sama lembaga akreditasi internasional untuk prodi teknik.
Saat ini akreditasi Abed hanya diakui oleh Washington Accord terbatas untuk perguruan tinggi yang ada di Amerika Serikat. Sehingga, kendati perguruan tinggi di luar Amerika memperoleh akreditasi Abed, status akreditasi itu tidak bisa dicantumkan di Washington Accord.
“IABEE nantinya harus jadi anggota tetap Washington Accord. Tapi untuk diterima sebagai anggota tetap, butuh waktu dua sampai tiga tahun untuk evaluasi,” kata Patdono, Selasa (13/3) di Jakarta.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional Harus Mampu Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar
Ketua DPR Soroti Pentingnya Ekosistem Pendidikan Demi Terciptanya SDM Unggul
Pidato Hardiknas Terakhir, Nadiem Titip Merdeka Belajar
Patdono menambahkan, untuk memperoleh akreditasi IABEE, program studi teknik yang hendak diajukan terlebih dahulu harus sudah terakreditasi A oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi (LAM-PT).
Namun Patdono menyayangkan, hingga saat ini di Indonesia masih belum ada LAM-PT khusus program studi teknik.
“Kalau sudah dapat akreditasi A dari LAM-PT, kami arahkan ke akreditasi internasional,” ujarnya.
Keyword : Pendidikan Akreditasi Kemristekdikti