Suriah Sebut Turki Lakukan Serangan Senjata Kimia

Minggu, 18/02/2018 13:01 WIB

Jakarta - Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pada Sabtu merilis sebuah laporan yang menuduh pasukan Turki melakukan serangan senjata kimia di Afrin.

Menurut agen tersebut, enam orang dirawat karena gejala yang mengikuti terkena gas berbahaya seperti pupil yang melebar dan kesulitan bernafas.

Jiwan Mohammad, direktur umum rumah sakit Afrin, mengkonfirmasi kepada kantor berita pemerintah Suriah bahwa rumah sakit tersebut telah merawat enam orang karena "sulit bernapas, batuk-batuk, dan terbakar di sekujur tubuh. Ia juga menambahkan bahwa gejala tersebut merupakan indikasi adanya zat kimia.

Namun tuduhan tersebut dibantah pihak Turki. Menurutnya, pemerintah Turki menolak penggunaan senjata kimia.

"Apa sumber terpercaya yang Anda miliki? Berhentilah berbohong ," ujar Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu dalam sebuah tweet yang mereferensikan sebuah berita oleh sebuah outlet berita yang didanai negara Rusia.

Ketegangan antara milisi Kurdi Suriah dan militer Turki di Suriah menyebabkan Operasi Olive Branch, sebuah operasi yang dimulai bulan lalu setelah tentara Turki, bersama dengan Tentara Suriah Bebas, melancarkan serangan terhadap militer Kurdi di Afrin.

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic