Selasa, 06/02/2018 11:45 WIB
Jakarta - Ada ungkapan orang tua zaman dulu, kalau makan atau minum, sebaiknya tunggu sampai dingin. Kalimat ini tidak sepenuhnya salah.
Sebuah penelitian di China baru-baru ini mengungkapkan bahwa minum teh panas dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan. Terutama bagi mereka yang gemar mengonsumsi alkohol dan perokok berat.
Dilansir dari Live Science, pecandu alkohol dan perokok yang meminum teh panas, memiliki risiko terkena kanker kerongkongan lima kali lebih besar dari orang yang tidak memiliki kebiasaan tersebut. Dan, China saat ini menempati salah satu peringkat tertinggi penderita kanker kerongkongan di dunia.
Detailnya, saat mengonsumsi teh panas terjadi peningkatan risiko karsinoma sel skuamosa esofagus. Skuamosa yang membungkus kerongkongan menciptakan kanker. Ini yang umum terjadi Amerika Serikat menurut American Cancer Society (ACS).
Anggota DPR Apresiasi Pelaksanaan Screening Kesehatan Jemaah Haji
Penerapan KRIS Harus Pastikan Ketersediaan Tenaga Kesehatan dan Obat
Ini Bahayanya Menambahkan Garam Meja ke Dalam Makanan
Sampai saat ini, ilmuwan memang belum bisa menjelaskan mekanisme pasti terjadinya kanker dengan meminum teh panas. Hanya saja, menurut Ahli Epidemiologi Universtas Peking, Dr. Jun Lv, meminum cairan pedas atau panas biasanya dapat menyebabkan luka panjang pada sel-sel kerongkongan.