Kamis, 25/01/2018 12:56 WIB
Jakarta - Empat orang warga Amerika serikat termasuk tewas dalam serangan di sebuah hotel di Afghanistan pekan lalu, kata Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (24/01) lalu. Sementara dua warga lainnya mengalami luka-luka.
Jumlah korban tewas dalam serangan di Hotel Intercontinental di Kabul pada Sabtu sebanyak 22 orang tewas, termasuk 14 orang asing. Sekitar 160 orang diselamatkan setelah tentara Afghanistan berjuang untuk menguasai bangunan tersebut pada akhir pengepungan lebih dari 12 jam.
Glenn Selig, presiden dan CEO agen hubungan masyarakat Florida Selig Multimedia, termasuk di antara orang-orang Amerika yang terbunuh dalam serangan tersebut.
"Glenn adalah teman profesional dan setia yang tak kenal lelah dan pilar komunitas, namun yang terpenting dia adalah suami yang penuh kasih dan ayah yang luar biasa," kata agensi tersebut.
Harapan Gencatan Senjata Menipis, Biden Bertemu Raja Yordania
Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California
Pejabat Sebut Pasukan Rusia Masuki Pangkalan Militer AS di Niger
"Kehilangan keluarga dan teman-temannya tidak dapat diukur atau disampaikan, tapi kami berterima kasih kepada semua orang atas curahan dukungan yang telah kami terima."
Enam pria yang mengenakan seragam tentara Afghanistan dan dipersenjatai granat berpeluncur roket dan senjata lainnya menahan tamu hotel di hotel yang sering dijadikan sasaran.
Kementerian luar negeri Pakistan menyerukan penyelidikan pada hari Senin dan menolak tuduhan bahwa gerilyawan Pakistan terlibat dalam serangan tersebut.
Keyword : Amerika Afganistan Teroris