Golkar Ancam Keluar Pansus Angket KPK, NasDem: Jangan Sesuka Hati

Selasa, 16/01/2018 15:35 WIB

Jakarta - Partai Golkar diminta agar tidak sesuka hati keluar dari Pansus Angket DPR tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, Pansus Angket KPK terbentuk atas permintaan Fraksi Partai Golkar.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Pansus KPK Taufiqulhadi, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/1). Menurutnya, Fraksi Partai Golkar yang memulai terbentuknya Pansus Angket KPK, maka harus diakhiri melalui rekomendasi.

"Yang meminta itu adalah Golkar juga, jangan sesuka hati. Ini kan bukan persoalan Golkar, lihat fraksi yang lain," kata politikus NasDem itu.

Untuk itu, Ia mengingatkan agar Golkar tidak mengeluarkan ancaman untuk keluar dari Pansus Angket KPK. "Jangan mengancam-ancam. Kan tidak baik. Walau itu fraksi partai besar," tegasnya.

Ia menegaskan, Fraksi Partai Golkar tidak bisa menghentikan Pansus Angket KPK tanpa adanya persetujuan dari seluruh fraksi. Menurutnya, Pansus Angket KPK bisa dihentikan jika mendapat persetujuan dari seluruh fraksi.

"Kalau fraksi-fraksi katakan kita akhiri saja, kita akhiri. Tapi kalau katakan kita maju terus, kita akan maju lagi," terangnya.

Diketahui, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta agar kadernya yang berada di Pansus Angket KPK dievaluasi. Menurutnya, Pansus Angket KPK sudah tidak efisien untuk dilanjutkan.

TERKINI
Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Komisi IV: Taman Nasional Komodo Harus Dijaga Kelestariannya Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari