Senin, 15/01/2018 08:51 WIB
Jakarta - Seorang juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalim mengecam rencana koalisi pimpinan Amerika Serikat untuk melatih pasukan keamanan perbatasan di Suriah utara.
Koalisi yang dipimpin AS bekerja sama dengan sekutu milisi Suriah untuk membentuk Pasukan Keamanan Perbatasan Syria yang baru dengan 30.000 anggota dari tentara Pasukan Demokratik Suriah, yang dipimpin oleh Unit Perlindungan Rakyat (YPG).
Turki menganggap YPG dan Partai Persatuan Demokrat Suriah (PYD) sebagai kelompok teror. Ibrahim Kalin mengatakan Turki akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanannya sesuai dengan kepentingan nasional.
"Amerika Serikat sedang mempertimbangkan ancaman dengan mencoba melegitimasi dan memperkuat kelompok teror PYD sementara seharusnya menghentikan dukungan," kata Kalin dilansir UPI.
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Sebelumnya, Erdogan mengatakan pasukan Turki akan melanjutkan operasi di Afrin untuk membersihkan perbatasan selatan dari teroris dalam beberapa hari mendatang, menandakan sebuah serangan yang mungkin terjadi di sebuah kubu Kurdi di Suriah barat laut.
Presiden Turki tersebut mengatakan bahwa dia sedang menunggu dukungan dari sekutu menjelang Dewan Keamanan Nasional Turki pada Rabu, yang menasihati militer.
Keyword : Turki Erdogan Amerika Serikat Suriah