Minggu, 07/01/2018 15:21 WIB
Khartaoum - Pemerintah Sudan menutup perbatasannya dengan Eritrea, satu minggu setelah pemerintah pusat di Khartoum mengumumkan keadaan darurat untuk wilayah Kassala.
Kebijakan tersebut diambil tak lama setelah pemerintahan Gubernur Kassala, Adam Jamaa, membantah laporan mengenai penempatan pasukan tentara untuk perlucutan senjata di wilayah tersebut.
Kantor berita SUNA mengatakan Jamaa mengeluarkan keputusan untuk meutup seluruh perbatasan dengan Eritrea, berdasar pada sebuah keputusan presiden yang mengumumkan keadaan darurat di Kassala.
"Kebijakan tersebut efektif pada 5 Januari 2018," ungkap kantor berita tersebut.
Jutaan Warga Sudan Kelaparan akibat Pasokan Makanan Terganggu Perang
Misi Politik PBB di Sudan Berakhir Hari Ini atas Permintaan Pejabat Menlu
WFP Umumkan Bantuan Pangan untuk Pengungsi Sudan Berakhir Januari 2024
Pada Jumat (5/1), menurut Anadolu, pemerintah Gubernur Kassala membantah laporan mengenai penutupan perbatasan dua negara. Media lokal sebelumnya melaporkan bahwa militer Mesir dan kelompok pemberontak dari wilayah Darfur telah ditempatkan di sepanjang perbatasan Eritrean.
Pada Senin besok, parlemen Sudan akan menyelenggarakan sidang untuk membahas keputusan presiden yang mengumumkan enam bulan status keadaan darurat di wilayah Kassala dan Kordofan Utara.