Minggu, 31/12/2017 18:31 WIB
Teheran - Pejabat Iran membantah kematian dua demonstran dalam aksi protes di Dorud, sebab ditembak oleh polisi anti huru-hara. Iran menyebut kejadian itu ialah ulah kelompok Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
"Tidak ada polisi dan pasukan keamanan (yang menembak demonstran tersebut). Kami menemukan bukti, kelompok takfiri (ISIS, Red) dan agen asing berada dalam bentrokan itu," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya, dilansir dari Reuters.
Gelombang protes terhadap perekonomian Iran masih terus berlanjut. Pada hari ketiga, Sabtu (30/12) kemarin, kekerasan meletus.
Dalam video yang diposting di media sosial, dua orang pemuda tergeletak di tanah dengan tubuh berlumuran darah. Pengunjuk rasa berteriak, "kami akan membunuh siapapun yang membunuh saudara kami."
Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Selain itu, teriakan massa juga meminta Presiden Iran Hassan Rouhani mundur dari jabatannya. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei juga disebut-sebut sebagai `diktator`.
Di Teheran, kantor berita setempat melaporkan, sebanyak 70 mahasiswa berada di depan gedung universitas sambil melempari batu ke arah polisi. Mereka juga meneriakkan tuntutan, "matilah kau diktator!"
Keyword : Iran Timur Tengah Demonstrasi