Rabu, 27/12/2017 11:18 WIB
Seoul - Kementerian luar negeri di Korea Selatan mengatakan hubungan perdagangan minyak antara Korea Utara dan China saat ini sedang dikaji oleh komite sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
"Saat ini, komite sanksi DK PBB (di Utara) memimpin sebuah diskusi terkait hubugan China-Korut," kata juru bicara kementerian luar negeri Noh Kyu-duk dalam sebuah konferensi pers.
Sebelumnya, surat kabar Chosun Ilbo melaporkan bahwa satelit pengintai Amerika Serikat menemukan bahwa kedua negara telah melakukan perdagangan minyak secara ilegal melalui laut sekitar 30 kali sejak Oktober.
Juru bicara tersebut tidak mengungkapkan rincian diskusi yang sedang berlangsung di komite PBB. Namun dipastikan, komite tersebut akan menerapkan langkah-langkah baru untuk memblokir perdagangan minyak antara Korea Utara dan China.
Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent
Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China
Tingkatkan Produksi Artileri, Kim Jong Un Periksa Uji Coba Peluncuran Roket Korea Utara
Juru bicara tersebut menekankan pentingnya penerapan sanksi UNSC di China. "China sudah menegaskan pendiriannya dengan setia menerapkan resolusi DK PBB terkait dengan prinsip tidak menoleransi senjata nuklir Korea Utara dan meminta penyelesaian damai atas masalah tersebut," katanya.
Ia juga mengatakan Korea Selatan akan terus meningkatkan komunikasinya dengan China sehingga yang terakhir dapat memperluas perannya dalam menyelesaikan masalah ini.
Keyword : Korea Utara China DK PBB