Apa yang Terjadi di Otak Setelah Kematian? Ini Jawabannya

Selasa, 26/12/2017 15:45 WIB

Jakarta - Ada yang ingat dengan film `Flatliners` yang rilis 27 Oktober kemarin? Ya, film garapan Niels Arden Oplev itu mencoba mengungkap aktivitas di otak setelah kematian, melalui lima orang mahasiswa kedokteran, yang kepo dengan proses tersebut.

Namun, untuk mengetahui bagaimana hasilnya, Nina Dobrev dan ketiga temannya harus bergantian mati secara medis dalam waktu kurang dari lima menit. Hanya Dielo Luna yang menolak ikut-ikutan dalam eksperimen gila itu.

Jauh sebelum film ini tayang, ternyata upaya serupa pernah dilakukan oleh sekelompok ilmuwan. Mereka ingin melihat aktivitas otak setelah kematian, yang diduga berkaitan dengan kehidupan pasca mati.

Pada 2013 silam, periset di University of Michigan menemukan ketika kematian klinis atau medis terjadi pada seekor tikus, otak mereka menunjukkan tanda-tanda kesadaran tingkat tinggi, yang melampaui tingkat kesadaran ketika mereka terbangun.

"Kami beralasan, jika pengalaman kematian berasal dari aktivitas otak, korelasi kesadaran syaraf harus dapat dikenali pada manusia atau hewan, bahkan setelah penghentian darah serebral," kata salah satu anggota tim peneliti, Jimo Borjigin dilansir dari Science Alert.

Namun sampai saat ini ilmuwan membantah aktivitas setelah kematian, merupakan indikasi adanya kehidupan lain. Fenomena tersebut dianggap sebagai respon otak, ketika aliran darah berhenti mengalir ke jantung.

"Studi ini mengatakan bahwa pengurangan oksigen dan glukosa selama serangan jantung dapat merangsang aktivitas otak, yang merupakan karakteristik proses sadar," ungkap Borjigin.

Dalam penelitian lainnya, pada 2014 para ahli mewawancarai pasien yang selamat dari kematian berkat resusitasi. Resusitasi merupakan tindakan penyelamatan untuk mengembalikan kesadaran seseorang akibat berhentinya jantung dan paru, dengan orientasi otak (Tjokronegoro, 1983).

Dari 100 orang yang mengikuti penelitian tersebut, 46 persen di antaranya merasa menyimpan kenangan saat mereka menjelang kematian. Hal umum yang diingat meliputi caya terang, keluarga, hingga ketakutan.

Dan yang lebih menarik lagi, dua orang pasien dapat mengingat dengan jelas proses resusitasi, yang seharusnya menurut pandangan konvensional, hal itu tidak mungkin terjadi.

"Kami tidak tahu otak dapat berfungsi saat jantung berhenti berdetak. Namun dalam kasus ini, kesadaran tampaknya berlanjut hingga tiga menit memasuki periode ketika jantung tidak berdetak," terang ilmuwan Sam Parnia dari Stony Brook University.

TERKINI
Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh