Tahun Depan, Pusri Fokus Pasarkan Produk Inovatif

Minggu, 24/12/2017 15:26 WIB

Palembang - Direktur Utama PT Pusri Palembang, Mulyono Prawiro mengatakan selain konsentrasi di bisnis utama, manajemen akan fokus dalam memasarkan produk-produk inovatif. Pemasaran produk inovatif ini untuk menjawab tantangan kemajuan dunia pertanian modern.

Pengembangan produk inovasi ini karena peluang pasarnya yang sangat terbuka lebar. Di sisi lain sebagai langakah antisipasi terhadap perubahan iklim bisnis dan kebutuhan konsumen di masa mendatang.

Namun demikian, kata Mulyono, produk-produk utama seperti amonia dan urea serta pupuk majemuk NPK tetap harus lebih unggul dari produk kompetitor.

"Kami juga sadar karena bahan baku gas sebagai unsur utama produk Pusri saat ini harganya kurang kompetitif dibanding kompetitor kami yg berasal dari China dan Timur Tengah maupun Iran yg mempunyai harga bahan baku gas  yang murah," katanya di Palembang, Minggu (24/12/2017).

Ke depan, katanya, Pusri tetap terus melaksanakan program efisiensi dan revitalisasi pabrik-pabrik yang berumur tua, berteknologi lama dan boros serta melakukan inovasi cara-cara produksi baru dan diversifikasi penggunaan bahan baku dan energi lainnya yang lebih kompetitif.

Selain itu Pusri kedepan akan mengembangkan produk-produk pupuk majemuk seperti NPK yang banyak diperlukan oleh konsumen Pusri di Sumatera, Jawa dan daerah lain serta mengembangkan produk pupuk premium lainnya seperti pupuk hayati dan pengayaan unsur hara mikro, agrokimia dan bahan kimia lainnya. Tujuannya agar Pusri tetap tumbuh secara langgeng (sustainable growth) serta dapat berkontribusi lebih besar lagi dalam pembangunan kesejahteraan bangsa.

Di tahun 2017, Pusri telah merealisasi pembangunan proyek strategis perusahaan berupa Pabrik NPK Fusion II dengan kapasitas desain  sebesr 2 x 100 ribu ton pertahun. Pabrik untuk dibangun agar Pusri ke depan akan lebih kompetitif dan sustain.

Mulyono yang dijumpai usai upacara HUT Pusri ke 58 tahun mengakui saat ini  perusahaan sedang menghadapi perubahan di lingkungan bisnis.  Perubahan lingkungan bisnis ini, katanya, merupakan satu hal yang tidak dapat terelakkan.

"Kita semua harus berubah, beradaptasi dan terus belajar untuk bisa terus survive," katanya.

TERKINI
KPK Usut Pelesiran SYL ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas Kenaikan UKT, Kemdikbudristek Sebut Imbas Penerapan MBKM Usai Diperiksa KPK, Sekjen DPR: Saya Sudah Sampaikan Semua Fakta ICW Minta KPK Periksa Anggota BPK Terkait Kasus SYL