Korut Sebut Tudingan AS soal WannaCry Provokasi Politik

Kamis, 21/12/2017 18:34 WIB

Seoul - Pemerintah Korea Utara akhirnya angkat bicara soal serangan ransomware WannaCry di seluruh dunia pada Mei lalu. Melalui juru bicara kementerian luar negerinya, ia dengan tegas membantah tudingan Amerika Serikat yang meneyebut Pyongyang di balik serangan tersebut.

"Seperti yang telah kami nyatakan dengan jelas dalam beberapa kesempatan, kami tidak ada hubungannya dengan serangan cyber, dan kami tidak merasa perlu untuk menanggapi tuduhan yang tidak masuk akal seperti dilontarkan Amerika Serikat," kata juru bicara tersebut dilansir dari Reuters, Kamis (21/12).

"Tuduhan Amerika Serikat adalah provokasi politik yang serius terhadap Korea Utara yang tidak akan pernah ditolerir oleh Pyongyang," sambungnya

Sebeumnya, Amerika Serikat menuding Korea Utara bertanggung jawab langsung atas serangan virus ransomware WannaCry, yang melumpuhkan rumah sakit, bank, dan berbagai perusahaan di dunia.

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat Gedung Putih, dalam opininya di The Wall Street Journal, pada Senin (18/12) kemarin.

"Serangan itu meluas dan menghabiskan biaya miliaran, dan Korea Utara bertanggung jawab secara langsung," ujar penasihat keamanan Gedung Putih Tom Bossert dilansir dari Reuters.

Bossert menegaskan siapa pun yang melukai Amerika Serikat, akan bertanggung jawab. Kendati ia tidak menyebutkan apa bentuk sanksi yang akan dijatuhkan untuk Pyongyang dalam hal ini.

"Kami akan memberikan strategi maksimum," tegasnya.

TERKINI
Pemerintah Sudah Kucurkan Dana Desa Rp609,68 Triliun Anggota DPR Minta KKP Ciptakan Teknologi Budidaya Ikan Bawang Merah, Komoditas Penyumbang Tertinggi Bulan April Ketua DPR Soroti Pentingnya Ekosistem Pendidikan Demi Terciptanya SDM Unggul