Minggu, 17/12/2017 16:26 WIB
Ramallah – Otoritas Palestina (PA) menegaskan bawah pihaknya tidak akan menerima perubahan apapun dari perbatasan Yerusalem Timur tahun 1967.
Hal itu disampaikan, menyusul pernyataan Amerika Serikat pada Jumat (15/12) yang mengatakan, Washington mengharapkan Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem akan menjadi bagian dari Israel.
"Keinginan tersebut menegaskan bahwa pemerintah Amerika Serikat saat ini benar-benar menyalahi proses perdamaian,"ujar juru bicara PA Nabil Abu Rudeina dalam pernyataannya yang dikutip kantor berita resmi Wafa.
Pekan lalu, Presiden Amerika Seriakt Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pernyataan ini memicu demonstrasi di Palestina, sejumlah negara Arab dan berpenduduk muslim.
Tanggapi Aksi Pro Palestina, 13 Hakim Konservatif AS Tolak Pekerjakan Sarjana Hukum Lulusan Columbia
Kirim Delegasi Perundingan Gencatan Senjata Gaza, Israel Tetap Lanjutkan Operasi di Rafah
Harapan Gencatan Senjata Menipis, Biden Bertemu Raja Yordania
"Kebijakan ini, melawan legitimasi internasional dan mengkonsolidasikan pendudukan," kata Abu Rudeina, dilansir dari Anadolu, Minggu (1/12)
Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina, seiring harapan warga Palestina agar Palestina Timur yang sekarang diduduki Israel pada akhirnya akan berfungsi sebagai ibu kota Palestina.
Keyword : Israel Palestina Amerika Serikat