Ancaman Amerika Jika China Tidak Perluas Tekanan ke Korut

Senin, 11/12/2017 10:53 WIB

Washingto - "Pemerintah China harus berbuat lebih banyak untuk melawan Korea Utara atau Amerika Serikat yang akan melakukan dengan caranya sendiri." Demikian disampaikan Duta Besar Amerika untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Nikky Haley mengatakan kepada Fox News Sunday bawah Beijing dan seluruh masyarakat internasional harus menindaklanjuti sanksi terhadap Pyongyang karena terus mengembangkan program senjata nuklirnya. 

"Tapi harus jelas, China bisa berbuat lebih banyak. Kita akan memberikan tekanan sebanyak mungkin. Terakhir kali mereka benar-benar memotong pasokan minyak ke Korea Utara," kata Haley, dilansir RT, Minggu (10/12)

"Kami telah memberi tahu China bahwa mereka harus berbuat lebih banyak. Jika mereka tidak berbuat lebih banyak, makan kita yang akan melakukannya sendiri dan kemudian kita akan mulai memberlakukan sanksi sekunder," sambungya.

Haley menjelaskan, Trump dan Presiden China Xi Jinping memiliki hubungan yang sangat baik. Meski begitu Trump berupaya terus menekannya utnuk berbuat lebih banyak.

"Sekarang saatnya China merespons," katanya.

Ketika ditanya apakah janjinya Amerika Serikat yang ingin menghancurkan Korea Utara jika perang perang meletus, ia mengatakan, "Itu benar. Jika Korea Utara mencoba dan mengancam Amerika Serikat atau salah satu dari sekutu kita, mereka akan benar-benar hancur. Anda tahu, diplomasi sangat bagus dalam beberapa hal, tapi Anda juga harus jujur. Korea Utara telah mendorong ketegangan ke tingkat yang ekstrim. "

Komentar Haley menyusul Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang mengungkapkan bahwa Korea Utara ingin terlibat langsung dengan Amerika Serikat untuk melindungi keamanannya. Lavrov mengatakan bahwa ia memberi tahu Menteri Luar Negeri Amerikat Rex Tillerson mengenai masalah tersebut di pertemuan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) di Wina, Kamis.

Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang sementara bersiap untuk latihan pelacak rudal dua hari di lepas pantai Jepang, yang dijadwalkan pada Senin dan Selas, menurut Angkatan Bersenjata Maritim negara itu mengumumkan. Manuver-manuver tersebut mengikuti latihan militer berskala besar yang diadakan oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam sebuah demonstrasi melawan Kim Jong-un.

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic