Mbah Maimoen Ungkap Kesamaan Indonesia dan Etika Politik Rasul

Sabtu, 25/11/2017 06:56 WIB

Mataram – Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maimoen Zubair menjelaskan keserupaan Indonesia dengan model negara yang dibentuk oleh Rasulullah. Seperti Indonesia, negara yang dibangun oleh Rasulullah di Madinah sangat menekankan pentingnya persatuan di atas perbedaan.

Rasulullah menghargai seluruh perbedaan pandangan. Bahkan Rasul juga menghargai kesepakatan yang dibuat dengan kaum musyrikin di Mekkah, sama seperti yang terjadi di Indonesia.

“Indonesia ini memang bukan negara Islam. Tetapi Indonesia dijiwai oleh sila pertama, berkethuhanan yang maha esa. Sila inilah yang kemudian memancarkan kebaikan-kebaikan yang tertuang dalam sila-sila berikutnya, terkait kesejahteraan, persatuan, peradaban, dan keadilan sosial,” jelas Mbah Maimoen dalam forum Bahtsul Masail al-Waqi’iyyah Musyawarah Nasional Nahdlatul Ulama (Munas NU), di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/11).

Mbah Moen menceritakan gaya pollitik Rasulullah SAW tercermin dalam perjanjian Hudaibiyah, dan perjanjiannya dengan pemuka-pemuka negara Nasrani. Rasul, kata Mbah Moen, tidak segan-segan berinteraksi secara personal dengan sahabat-sahabat dari Persia.

“Rasulullah memberikan tempat yang istimewa bagi Salman asal Persia, karena pengalaman-pengalaman di negeri asalnya yang memiliki peradaban yang lebih tua,” ujarnya.

TERKINI
Anne Hathaway Merasa tak Nyaman Penonton tak Baca Buku Filmnya The Idea of You Ghufron Akui Sempat Diskusi dengan Alexander Marwata Soal Mutasi ASN Kementan Tembus Semifinal, Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda Sahroni Apresiasi Polda Metro Ungkap Mayat dalam Koper: Hukum Maksimal Pelaku