Diplomasi Menjadi Upaya Utama Hadapi Korea Utara

Kamis, 16/11/2017 20:30 WIB

Tokyo - Diplomasi yang didukung oleh kekuatan militer diperlukan untuk menangani rudal dan pengembangan nuklir Korea Utara. Demikian kata kepala komando Pasifik Pasifik Amerika Serikat pada Kamis (16/11)

Korea Utara meluncurkan puluhan rudal di bawah kepemimpinan Kim Jong Un karena mempercepat program senjata yang dirancang untuk memberikannya kemampuan menyerang Amerika Serikat dengan rudal bertenaga nuklir yang kuat.

Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara menembakkan dua rudal yang melintar di awan Jepang dan melakukan uji coba nuklir keenam dan terbesar, memicu ketegangan regional.

"Jelas, diplomasi harus menjadi upaya utama dengan Korea Utara, tapi harus dilakukan diplomasi yang didukung oleh kekuatan militer yang kredibel," kata Admiral Harry Harris di Jepang pada awal pertemuan dengan Menteri Pertahanan Itsunori Onodera.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengunjungi China bulan ini untuk meminta bantuan mengendalikan Korea Utara. Dikabarkan seorang diplomat senior China akan mengunjungi Korea Utara pada Jumat (17/11).

China telah berulang kali mendorong solusi diplomatik terhadap krisis tersebut, namun dalam beberapa bulan terakhir melakukan pertukaran tingkat tinggi dengan Korea Utara. Terakhir kali utusan khusus China untuk Korea Utara mengunjungi negara itu pada Februari tahun lalu.

Onodera mengatakan kepada Harris bahwa ia yakin latihan militer gabungan baru-baru ini yang melibatkan pasukan Jepang dan tiga kapal induk Amerika Serikat mengirim pesan sangat kuat ke Korea Utara.

Harris secara terpisah mengatakan kepada Perdana Menteri Shinzo Abe bahwa latihan bersama di Laut Jepang selama kunjungan Presiden Donald Trump ke wilayah tersebut adalah contoh bagaimana militer kita bekerja sama. Dua kapal perang India juga ikut ambil bagian.

Abe mengatakan kepada Harris Jepang ingin berkoordinasi erat dengan Amerika Serikat untuk meningkatkan kemampuan pencegahan dan respons karena lingkungan keamanan di kawasan ini menjadi lebih menantang.

TERKINI
KPU Tak Hadir Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Ngamuk Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan