Senin, 13/11/2017 16:44 WIB
Manila - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte sukses menyanyikan salah satu lagu romantis daerah tersebut saat makan malam bersama para pemimpin seluruh Asia di Manila. Usai melantunkan lagu itu, ia menjelaskan nyanyian itu atas perintah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
"Hadirin sekalian, saya bernyanyi tanpa diundang, tapi atas perintah panglima tertinggi Amerika Serikat," kata Duterte kemudian, menurut saluran berita ABS-CBN.
Duterte melantukan lagu "Ikaw" (Anda), duet bersama dengan diva pop lokal Pilita Corrales. Salah satu ayat lagu yang diterjemahkan dari bahasa Filipina, "Kamu adalah terang di duniaku, setengah dari hatiku ini."
Trump dan pemimpin dari 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, China, Rusia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, India, Australia dan Selandia Baru dihibur oleh penyanyi dan penari sepanjang makan malam tersebut berlangsung.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Kapal Perang AS, Jepang, Australia, Filipina Latihan Bersama di Laut Cina Selatan
Masing-masing pria memakai barong berwarna krem, kemeja tradisional Filipina yang terbuat dari serat dari tanaman nanas, disulam dengan tangan dan dikenakan untucked.
Mereka dilayani dengan sajian makanan Filipina yang disajikan oleh Chef Jessie Sincioco. Ia merupakan perancang menu untuk Paus Fransiskus saat mengunjungi Filipina pada tahun 2015.
Duterte, yang kadang-kadang digambarkan sebagai `Trump of the East` karena gayanya yang kurang ajar, dijadwalkan bertemu dengan presiden Amerika Serikat di sela-sela KTT pada Senin (13/11).
Amerika Serikat dan bekas jajahannya, Filipina, menjadi sekutu strategis sejak Perang Dunia Kedua. Namun, hubungan mereka sempat memanas karena kampanye antiAmerika Serikat dan antusiasmenya menjalin hubungan lebih baik dengan Rusia dan China.
Lebih dari 3.900 warga Filipina terbunuh dalam perang melawan narkoba sejak Duterte menjabat tahun lalu. Pembunuhan itu merupakan tindakan membelaan diri polisis, namun para kritikus mengatakan eksekusi dilakukan tanpa pertanggungjawaban.
Pekan lalu, Duterte mengatakan akan membicaara Donald Trump, jika mengangkat isu hak asasi manusia saat mereka bertemu. Trump, yang dikritik di negaranya sendiri karena mengabaikan isu hak asasi manusia (HAM), memuji Duterte pada bulan Mei karena melakukan pekerjaan yang tidak dapat dipercaya dalam masalah narkoba.
Keyword : Filipina Duterte Amerika Serikat KKT