Serangan Misterius Kedubes AS di Kuba Hanya Manipulasi Politik

Minggu, 29/10/2017 10:29 WIB

Kuba - Pemerintah Kuba mengatakan bahwa tidak ada serangan sonik terhadap staf kedutaan Amerika Serikat di ibukota Havana. Ia menyebut tudingan tersebut hanya manipulasi politik yang bertujuan merusak hubungan bilateral.

Amerika Serikat mengatakan puluhan diplomatnya mengalami gangguan kesehatan setelah serangan misterius yang terjadi di kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuba. Namun, Menteri Luar Negeri kuba Bruno Rodriguez menolak tuduhan serangan apapun yang benar-benar salah.

Sebuah laporan menunjukkan serangan sonik harus disalahkan, namun tidak ada yang terbukti melakukannya. Washington belum secara spesifik menyalahkan Havana atas dugaan serangan tersebut, begitu pun pemerintah Kuba sebelumnya menolak menyalahkan staf kedutaannya.

Amerika Serikat mengusir 15 diplomat Kuba, mengatakan bahwa Havana telah gagal melindungi para pegawainya, namun Kuba mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan. Pemerintah Gedung Putih juga menunda pemrosesan visa di Kuba tanpa batas waktu.

Berbicara di Washington pada pertemuan warga Kuba yang tinggal di Amerika Serikat, Rodriguez mengatakan bahwa tuduhan tersebut menyebabkan kemerosotan serius dalam hubungan antara kedua pemerintah dan kedua negara.

"Tidak dapat diterima dan tidak bermoral bahwa setiap perbedaan politik antara kedua negara akan diwujudkan ke dalam langkah-langkah yang mempengaruhi warga negara dari kedua negara," katanya dilansir BBC, Minggu (29/10).

Untuk diketahui, masalah kesehatan yang menghantam pasukan stafnya dilaporkan berkisar dari trauma otak ringan dan tuli terhadap pusing dan mual.

 

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic