Jum'at, 27/10/2017 14:52 WIB
Washington - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson menyatakan keprihatinannya atas kekejaman yang dilaporkan terhadap etnis Rohingya di negara bagian Rakhine. Hal itu disampaikan saat bertemu dengan kepala militer Myanmar, pada Kamis (26/10) waktu setempat.
Dilansir Reuters, Tillerson mendesak kepala tentara Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, untuk mendukung pemerintah setempat mengakhiri kekerasan tersebut dan membiarkan etnis Rohingya kembali ke wilayahnya.
Sejak kekerasan meletus pada 25 Agustus lalu, sekitar 600.000 etnis Rohingya telah meninggalkan negara bagian Rakhine di Myanmar yang dihuni mayoritas beragama Buddha, ke negara tetangga, Bangladesh.
Tillerson juga mendesak militer militer Myanmar untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan bagi orang-orang yang kehilangan tempat tinggal mereka, mengizinkan akses media dan bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa- Bangsa yang menggap pemerintah di wilayah tersebut melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
PBB Khawatirkan Bantuan ke Gaza saat Israel Lancarkan Serangan ke Rafah
Apresiasi Sidang Majelis Umum PBB, HNW: Indonesia Harus Terus Dukung Palestina Merdeka
Junta Myanmar Tegaskan Kembali Rencana Pemilu Usai Mantan PM Kamboja Minta Akses ke Suu Kyi
Pemerintah Amerika Serikat mengancama menjatuhkan sankis terhadap Myanmar atas krisis yang dihadapi Rohingya menjelang kunjungan perdana Presiden Donald Trump ke Asia bulan depan dalam menghadiri pertemuan puncak negara-negara Asia Tenggara, termasuk Myanmar, di Manila.
Keyword : Myanmar Bangladesh Rohignya PBB Amerika Serikat