Sabtu, 21/10/2017 04:02 WIB
Jakarta - Serangan bom bunuh diri di dua mesjid Afghanistan menelan 60 korban jiwa. Dikabarkan serangan tersebut terjadi saat warga setempat berkumpul melakukan salat isya, pada Jumat (20/10) malam.
Menurut laporan, serangan pertama terjadi masjid Syiah di ibukota Afghanistan, Kabul, setidaknya 39 orang tewas termasuk wanita dan anak-anak terbunuh dan 45 lainnya luka-luka.
"Sayangnya malam ini, seorang meledakkan dirinya di antara para jamaah di dalam sebuah masjid di lingkungan Dasht-e-Barchi di kota Kabul," juru bicara polisi Kabul Abdul Basir Mujahid, kepada AFP.
Kabar mengejutkan itu disampaikan, juru bicara kementerian dalam negeri Najib Denmark melalui akun Twitter miliknya.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
"Saya berada di kamar mandi masjid saat mendengar ledakan. Saya bergegas masuk ke dalam masjid dan melihat semua jamaah berlumuran darah," kata Hussain Ali kepada AFP.
Polisi awalnya mengatakan seorang pria bersenjata memasuki masjid Imam Zaman di sebuah lingkungan mayoritas Syiah di sebelah barat kota kemudian melepaskan tembakan ke arah para jamah.
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan mengerikan tersebut namun serangan terbaru-baru ini terhadap masjid-masjid Syiah di Afghanistan dilakukan oleh militan Islamic State Iraq and Syria (ISIS)
Sementara seragan kedua, bom bunuh diri di sebuah masjid Sunni di provinsi Ghor yang miskin dan terpencil. Dikabarkan dalam serangan tersebut menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 10 lainnya, kata warga Denmark.
Seorang komandan polisi senior yang diyakini sebagai sasaran serangan di distrik Dolaina termasuk di antara korban tewas, Gubernur distrik Mohsen Danishyar mengatakan kepada AFP, meski tidak ada klaim tanggung jawab langsung.
Keyword : Mesjid Afghanistan ISIS Bom