Politikus PDIP Heran Pemerintah Istimewakan Novel Baswedan

Senin, 09/10/2017 12:07 WIB

Jakarta - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) merasa heran dengan sikap pemerintah terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Eddy Kusuma Wijaya menilai, pemerintah bersama KPK mengistimewakan Novel. Dalam hal ini terkait pengobatan Novel di Singapura.

"Perawatan atau pengobatan atas diri Novel Baswedan di Singapura sudah terasa berlebihan dan sangat luar biasa," kata Eddy kepada wartawan, Jakarta, Senin (9/10).

Sebab, kata Eddy, Novel sudah tinggal berbulan-bulan di Rumah Sakit Singapura. Sementara, Novel secara bebas melakukan kegiatan dan jalan-jalan di Singapura.

Eddy mempertanyakan soal biaya pengobatan dan biaya tinggal Novel selama di Singapura. Selain itu, dia juga dipertanyakan prosedur dan biaya seseorang pegawai negeri berobat di luar negeri. "Dari mana duitnya?" katanya mempertanyakan.

Diketahui, Novel dibawa berobat ke rumah sakit di  Singapura  setelah disiram air keras oleh orang tak dikenal usai sholat subuh di masjid Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4). Hingga saat ini, Novel masih menjalani pengobatan di Singapura.

TERKINI
Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Komisi IV: Taman Nasional Komodo Harus Dijaga Kelestariannya Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari