Kamis, 05/10/2017 07:44 WIB
Jakarta - Marilou Danley mengaku tidak mengetahui kekasihnya Matthew Lombard, merencanakan serangan brutal di Las Vegas pada Minggu (1/10). Ia hanya mengambarkan kekasihnya sebagai orang yang tenang dan penuh perhatian.
"Saya mencintainya dan berharap masa depan yang tenang bersama dia," katanya Danley dalam komentar pertamnya, menyusul penembakan yang menewaskan sekitar 60 orang dan mencederai sekitar 525 orang lainnya.
"Ia tidak pernah mengatakan apapun kepada saya atau melakukan tindakan yang mencurigakan," tambahnya dilansir AFP, Kamis (5/10)
Danley menambahkan dua minggu yang lalu, Paddock memberitahunya, bahwa ia menemukan tiket pesawat murah baginya untuk mengunjungi keluarga di Filipina dan mengirim uangnya untuk membeli rumah saat dia berada di sana.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Saat itu, satu-satunya yang saya khawatirkan adalah, itu isyarat Paddock ingin putus untuk memutuskan saya," jelasnya
"Saya tidak pernah berpikir sedikit pun ia akan merencanakan kekerasan terhadap siapa pun, "kata Danley, seorang warga Australia yang pindah ke Amerika Serikat 20 tahun yang lalu untuk bekerja di kasino.
Penyidik mengatakan serangan tersebut direncanakan secara ekstensif, Paddock memasang satu kamera di lubang intip pintu kamar hotelnya dan dua di lorong. Selain itu juga ditemukan sejumlah Senjata.
Keyword : Las Vegas Stephen Paddock Amerika Serikat