Pembataian Las Vegas: AS Tak Ingin Kaitkan dengan ISIS

Selasa, 03/10/2017 06:51 WIB

Las Vegas - Stephen Paddock pelaku yang diduga sebagai pria yang menembak mati 59 orang dan mencederai sekitar 525  di sebuah konser di Las Vegas pada Senin (2/10). Insiden tersebut diduga serangan yang paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat. 

Pelaku yang diketahui berusia 64 tahun  itu tinggal di sebuah komunitas pensiunan di Mesquite, Nevada. Pihak keamanan percaya ia bertindak sendiri dan belum bisa memastikan mengapa menyerang orang banyak.

Kelompok militan Islam (ISIS, Red), tersebut mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut, namun pejabat Amerika Serikat mengatakan tidak ada bukti adanya pembelaan tersebut.

Angka kematian awal, menurut para pejabat dapat meningkat, melampaui pembantaian tahun lalu terhadap 49 orang di sebuah klub malam gay di Orlando, Florida yang dilakukan oleh kelompok militan.

 Polisi mengatakan Paddock tidak memiliki catatan kriminal. Pria bersenjata tersebut bunuh diri sebelum polisi memasuki kamar hotel dari tempat ia menembaki, Sheriff Clark County Joseph Lombardo mengatakan kepada wartawan.

"Kami tidak tahu apa sistem kepercayaannya," kata Lombardo. "Saya tidak bisa masuk ke dalam pikiran psikopat."

Pejabat federal mengatakan tidak ada bukti untuk menghubungkan Paddock dengan organisasi ISIS. "Kami memutuskan untuk tidak berhubungan dengan kelompok teroris internasional," kata Aaron Rouse, agen khusus yang bertanggung jawab atas kantor lapangan Federal Bureau of Investigation (FBI) di Las Vegas, kepada wartawan.

Pejabat Amerika Seriakat mengabaikan klaim tanggung jawab atas serangan yang dilakukan oleh ISIS, "Kami menyarankan agar berhati-hati untuk melompat ke kesimpulan sebelum fakta terjadi," juru bicara CIA Jonathan Liu mengatakan melalui sebuah pesan email.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya