Selasa, 12/09/2017 22:01 WIB
Seoul - Pemerintah Korea Utara mengecam resolusi sanksi baru Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Ia mengatakan, Amerika Serikat akan merasakan rasa sakit yang perih lantaran memimpin aksi tersebut.
Sebelumnya, Duta Besar Korea Utara, Geneva Han Tae-song mengecam kebijakan tersbut dan dengan tegas menolak resolusi Dewan Keamanan PBB yang ilegal dan melanggar hukum.
Pyongyang menuding Amerika Serikat mengajukan resolusi sanksi paling keras dengan memanipulasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait uji coba bom hidrogen yang dapat dipasang di rudal antar benua (ICBM) Korut.
Menanggapi sanksi dari PPB, Korut megatakan, keputusan yang akan ditempuh DPRK akan membuat Paman Sam menderita lebih kejam sepanjang sejarahnya.
Tingkatkan Produksi Artileri, Kim Jong Un Periksa Uji Coba Peluncuran Roket Korea Utara
Tingkatkan Produksi Artileri, Kim Jong Un Periksa Uji Coba Peluncuran Roket Korea Utara
Korea Utara Merilis Lagu yang Memuji Pemimpin Kim sebagai Ayah yang Ramah
Pada Senin (11/9) sore waktu setempat, UNSC dengan suara bulat menjatuhkan sanksi baru terhadap Pyongyang menyusul uji coba nuklir keenam dan paling kuat Korea Utara pada 3 September.
Sanksi tersebut termasuk membekukan impor minyak mentah Korea Utara pada tingkat saat ini sebesar 4 juta barel per tahun dan pembatasan impor produk minyak sulingan sebesar 2 juta barel per tahun, atau sekitar setengah dari tingkat saat ini.
Dikabarkan Yonhap, kebijakan ini merupakan kali pertamanya ditempuh Dewan Keamanan yang melibatkan minyak dalam sanksi terhadap rezim tersebut.
Sebelum draf tersebut dirilis PBB, Amerika Serikat mendorong embargo minyak, namun China dan Rusia, dua dari lima anggota dewan yang memegang hak veto, dilaporkan menolak keras tindakan apapun yang dapat mengganggu kestabilan negara miskin tersebut.
Resolusi 2375 juga mencakup larangan ekspor tekstil Korea Utara, sumber pendapatan utama bagi rezim tersebut, dan pembatasan penggunaan pekerja Korea Utara di luar negeri. Selain itu, juga melarang impor gas cair dan kondensat Korea Utara
Keyword : Korea Utara Amerika Serikat PBB