Usai Jumatan, Menpora Sambangi Pedagang di Halaman Mesjid

Jum'at, 11/08/2017 18:59 WIB

Jakarta - Usai menjalani sholat Jumat di Masjid Al Muwahidin kantor Kemenpora, Jumat (11/8) siang, Menpora Imam Nahrawi tiba-tiba mendatangi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan berbagai macam dagangan setiap hari Jumat di halaman masjid kantor Kemenpora. Cak Imam menyapa dan ngobrol dengan para pedagang.

Menpora yang menggunakan kemeja biru menghampiri para pedagang yang sudah menggelar barang dagangannya sejak pukul 11.00 WIB. Menteri asal Bangkalan Madura, Jawa Timur itu melihat-lihat kacamata sambil ngobrol santai dengan para pedagang. "Kalau model begini biasanya berapa ini ?," tanya Menpora sambil asyik ngobrol sambil mencoba beberapa kacamata yang menurutnya cocok. 

Pasar Jongkok, sebutan untuk pasar setiap selesai Jumatan, memang sudah menjadi tradisi bagi para pedagang yang mencoba mengais rezeki dari para jamaah sholat Jumat. Kenapa di kasih istilah Pasar Jongkok karena sebagian besar para pembeli dan penjual melakukan transaksi dengan jongkok, karena itulah diistilahkan Pasar Jongkok. Dan hampir sebagian di masjid-masjid besar pemandangan tersebut sering terlihat. Termasuk di Masjid Al Muwahidin, Kemenpora. 

Menpora sendiri senang melihat para penjual kaki lima yang mencari rezeki di Masjid Kemenpora. Bahkan Menpora sendiri sering setelah sholat Jumat selalu melihat-lihat dagangan yang dipajang. Berbagai penjual mulai dari asesoris handphone, kacamata, kaos kaki, hingga peralatan elektronik memang sering terlihat menjajakan daganganya di Masjid Kemenpora. 

Salah satu pedagang pakaian dan jaket yang bernama Asep mengaku penjualan di Masjid Kemenpora lumayan. "Jualan di sini lumayan ramai juga mas, makanya setiap Jumat saya selalu dagang di sini,” tuturnya.

TERKINI
Staf PBB Meninggal, Israel Sebut Kendaraannya Diserang di Zona Pertempuran Aktif di Gaza Mahasiswa Harvard yang pro-Palestina Akhiri Perkemahan, Berjanji akan Lanjutkan Protes Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki Hadapi Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Upayakan Pembicaraan dan Kirim Polisi