Sabtu, 29/07/2017 19:16 WIB
Washington - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson mengatakan, China dan Rusia memiliki tanggung jawab khusus atas ancaman yang ditimbulkan Korea Utara. Hal itu disampaikan tak berselang lama uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Pyongyang yang kedua
“Sebagai pelaksana ekonomi utama program nuklir Korut dan program pengembangan rudal balistik, China dan Rusia memiliki tanggung jawab yang unik dan khusus atas ancaman terhadap stabilitas regional dan global,” kata Tillerson dalam pernyataan, dikutip Arab News pada Sabtu (29/8)
Tillerson menganggap peluncuran rudal ICMB, merupakan pelanggaran terang-terangan Korut atas beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mencerminkan kehendak masyarakat internasional.
China merupakan sekutu utama, jugaVladimir Putin dari Rusia memperingatkan masyarakat internasional agar tidak kehilangan ketenangan atas rezim bersenjata nuklir tersebut.
Rusia akan Praktikkan Skenario Senjata Nuklir Taktis dalam Latihan Militernya
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
Tingkatkan Produksi Artileri, Kim Jong Un Periksa Uji Coba Peluncuran Roket Korea Utara
Upaya akselerasi Korut dalam mengembangkan kemampuan serangan nuklir menjadi tantangan kebijakan bagi Trump, yang berselisih dengan Beijing mengenai upaya menangani rezim Kim Jong-Un.
Keyword : Korea Utara Rudal Nuklir Amerika Serikat